Jumat, 21 Desember 2012

Dahlan Iskan: Kepemilikan BatanTek di Perusahaan Patungan AS Kecil


“Uangnya tidak ada. Namun, bagi BatanTek itu bukan langkah maju melainkan meloncat. Itu membuat BatanTek terbang,”

BatanTek tidak memiliki kemampuan dana yang besar untuk berinvestasi pada perusahaan patungan tersebut
Menteri BUMN Dahlan Iskan mengungkapkan, kepemilikan saham PT Batan Teknologi di perusahaan patungan dengan Babcock & Wilcox, Amerika Serikat, untuk membangun kedokteran nuklir adalah minoritas.
Hal ini disebabkan perusahaan asal negeri Paman Sam itu membenamkan investasi lebih besar dibanding BatanTek.
“Mereka [BatanTek] minoritas, tetapi tipis. Perusahaan ini membutuhkan investasi yang besar, jadi mereka [AS] yang banyak,” tutur Dahlan ketika ditemui di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, hari ini.
Menurut Dahlan, BatanTek tidak memiliki kemampuan dana yang besar untuk berinvestasi pada perusahaan patungan tersebut. Dengan demikian, Batantek hanya mendapatkan kepemilikan saham minoritas. Langkah kerja sama ini merupakan kemajuan yang pesat yang diprakarsai oleh Direktur Utama Batantek Yudiutomo Imardjoko.
“Uangnya tidak ada. Namun, bagi BatanTek itu bukan langkah maju melainkan meloncat. Itu membuat BatanTek terbang,” paparnya.
Dahlan mengakui, sumber investasi untuk pendirian perusahaan patungan itu berasal dari Eximbank senilai Rp1,7 triliun. Kendati hanya mendapatkan porsi kepemilikan minoritas, pihak AS menjanjikan BatanTek akan terus dilibatkan bila ada ekspansi ke Eropa.
Dahlan menuturkan, perusahaan patungan ini akan memproduksi produk nuklir kedokteran. Contohnya, bila seseorang ingin mendeteksi tubuhnya, maka ia akan dimasukkan ke alat pemeriksaan. Alat itu akan menyuntikkan cairan ke tubuh orang tersebut berupa radioisotop.
“Cairan itu adalah radioisotop. Cairan itu yang membedakan organ tubuh, sehingga ketika di-scan kelihatan nanti penyakitnya apa. Tanpa cairan itu tidak akan kelihatan,” tuturnya.
Cairan ini, lanjutnya, dapat mendeteksi jenis penyakit yang ada di dalam tubuh. Artinya, seseorang tidak perlu lagi meraba penyakit yang ada di dalam tubuhnya. Misalnya, penyempitan pembuluh darah, dengan cairan radioisotop maka akan terlihat penyakitnya.
Dahlan mengakui dirinya menyetujui prinsip pembentukan perusahaan patungan tersebut.
Penulis: Antara/ Ayyi Achmad Hidayah

sumber : beritasatu.com
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...