Rabu, 10 Oktober 2012

Pesawat Tanpa Awak Diproyeksikan untuk Militer RI


Pesawat tanpa awak juga bisa digunakan untuk keperluan sipil.

Uji Terbang Pesawat Terbang Tanpa Awak Wulung
Uji Terbang Pesawat Terbang Tanpa Awak Wulung
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro ikut menyaksikan uji coba terbang Pesawat Terbang Tanpa Awak/Pesawat Udara Nir Awak (PTTA/PUNA) Wulung. Purnomo mengatakan, pesawat PUNA ini masih terus dalam pengembangan.

Menurut Purnomo, pesawat ini memiliki kelebihan, di antaranya difungsikan sebagai pemantau dari udara karena pesawat ini dilengkapi kamera. "Selain itu pesawat ini dapat digunakan juga untuk kepentingan sipil, seperti penanganan kebakaran hutan untuk membawa air hujan buatan," kata Purnomo dalam jumpa pers di Base Operasional Pangkalan TNI Angkatan Udara, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis 11 Oktober 2012.

Pesawat hasil pengembangan dalam negeri ini juga dapat dipergunakan untuk kepentingan militer. Khususnya pengamatan wilayah (survailence). "Bahkan fungsinya dapat menggantikan pesawat tempur yang disebut dengan Unmaned Combat Aerial Vehicle," kata Purnomo.

Pesawat PUNA ini merupakan hasil pengembangan Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Kemenhan dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Dalam pengembangan pesawat, imbuhnya, perlu kesiapan sumber daya manusia yang handal sebagai pengawak serta fasilitas pendukung lainnya. Tujuannya, unit ini siap diproyeksikan untuk pembentukan Skuadron PTTA/PUNA TNI Angkatan Udara. "Dengan difungsikan sebagai alat pengamanan udara di daerah perbatasan," ucap dia.

Keberhasilan pengembangan pesawat PUNA, lanjutnya, juga memiliki banyak keuntungan. Di antaranya memiliki nilai ekonomis tinggi, mengurangi ketergantungan pada negara-negara produsen yang selama ini menjadi pemasok alutsista TNI. Sifatnya juga fleksibel dalam pengembangan, meningkatkan peran industri dalam negeri serta dalam keadaan darurat dapat dioperasionalkan secara mandiri.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...