Menurut Dahlan, pengusaha harus bisa membedakan antara menggaji kecil karyawan karena kebijakan kantor atau karena proses. Sewaktu mendirikan Radar Lampung sebagai anak dari Jawa Pos, ia menggaji kecil karyawan karena perusahaan tersebut masih baru dan belum berkembang. "Saya tidak malu mengatakan ini. Tapi waktu itu karyawan saya belum dikenal, belum diuji seperti apa kemampuannya. Sedangkan omset perusahaan masih kecil dan sedang berdarah-darah," kata dia.
Ketika karyawan bisa berkembang dan bertahan, di kala omset perusahaan menanjak, maka yang harus dilakukan oleh pengusaha adalah menaikkan gaji karyawan. "Jadi jangan apa-apa lalu protes. Buktinya karyawan yang mengkritik sekarang gajinya lebih kecil dari karyawan yang lebih banting tulang," ucap Dahlan.
Konsep tersebut harus berbanding terbalik dengan gaji buruh. Karena menurut hasil statistik yang dikutip oleh Dahlan, dalam lima tahun terakhir gaji buruh terus menurun. "Itu harus dipikirkan karena perekonomian tumbuh terus," kata dia.
Ia mengimbau pengusaha agar tidak ragu menggaji besar buruh jika ia produktif. "Jangan takut bangkrut karena pasti ada jalan," ucap dia.