Kamis, 05 Januari 2012

Twin Otter Made in Bandung


Disaat PTDI tengah mempersiapkan pesawat komuter N-219, Bulan Januari lalu datang tawaran dari Canada untuk memproduksi pesawat sejenis yakni Twin Otter-400 untuk dibuat di Bandung. Tawaran yang cukup menarik karena pesawat 19 penumpang ini telah terbukti sukses dipasaran, lebih dari 800 pesawat didproduksi dan diperkirakan 600 unit masih operasional hingga saat ini.

 

Pesawat yang banyak digunakan pada jalur penerbangan perintis ini terakhir diproduksi oleh de Havilland Canada tahun 1988. Kini melalui tangan Viking Air perusahaan yang berbasis di Victoria, British ColumbiaCanada, pesawat legendaris ini hidup untuk masa ke-dua kalinya. Penerbangan perdana pesawat New Twin Otter berhasil dilakukan pada tanggal 1 Oktober 2008 di atas langit Bandara Internasional Victoria.


Viking memperoleh hak untuk memproduksi ulang tujuh jenis pesawat-pesawat vintage buatan de Havilland Canada mulai dari DHC-1 hingga DHC-7 dari Bombardier Aerospace (pemilik de Havillad Canada) pada tahun 2006. Sebelumnya Viking Air lebih dikenal sebagai spesialis me-repair pesawat-pesawat buatan de Havillad.
Dalam pesawat yang diberi nama Twin Otter-400 terdapat lebih 400 modifikasi dari pesawat model lama termasuk didalamnya pengintegrasian perangkat avionik digital Primus Apex buatan Honeywell. Viking Air juga mencangkokan mesin turbin baru PT6A-34 buatan Pratt Whitney yang lebih bertenaga.
Sampai saat ini Viking Air telah menerima 40 pesanan lebih mulai dari Zimex Aviation, Trans Maldivian Airways, Loch Ard Otters dan U.S. Army. Di pabriknya yang berlokasi di Calgary Alberta ini akan memproduksi 3 pesawat tiap 2 bulannya. Pesawat ini sebuahnya dibandrol dengan harga 4 juta Dollar AS atau lebih mahal di banding N-219 yang akan dilepas dengan perkiraan harga 3.8 juta Dollar perunitnya. [EG-03-2011]
Twin Otter seri 400 saat terbang perdana.
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...