Tujuh proyek besar di Indonesia itu senilai total Rp200 triliun.
Kepala BKPM, Chatib
Basri, mengungkapkan, seiring dengan perbaikan mekanisme investasi,
proyek-proyek potensial tersebut terus ditindaklanjuti dan masuk
prioritas kerja ke depan.
"Itu prioritas yang sedang kami coba, dan saya sebut on the pipeline," ujar Chatib di Kantor Bappenas, Jakarta, Kamis 30 Agustus 2012.
Sementara itu, mengenai
pencapaian tahun ini, dirinya optimistis dapat melewati target yang
ditetapkan sebesar Rp283 triliun. Sebab, pada semester pertama,
investasi yang masuk mencapai Rp148 triliun atau lebih dari separuh
target.
Perolehan tersebut,
menurut Chatib, didukung dengan masih tingginya impor barang modal.
Kondisi itu menandakan bahwa investasi masih akan masuk ke Indonesia
hingga akhir tahun.
"Jadi, sudah secure (terjamin), kira-kira sampai akhir tahun ini bisa Rp296 triliun, atau mendekati Rp300 triliun," tambahnya.
Sementara itu, ketujuh proyek yang akan mendatangkan investasi besar tersebut adalah:
1. Pembangunan pabrik kosmetik terbesar, L'oreal, dari Prancis senilai US$1 miliar.
2. Lotte, industri kimia dari Korea senilai US$5 miliar.
3. MEC+Nalco, rel kereta api+smelter dari Uni Emirat Arab dan India senilai US$5 miliar.
4. SDIC, industri semen, investasi dari China sebesar US$3 miliar.
5. Kereta api borneo, rel kereta api, investasi dari Singapura senilai US$1,8 miliar.
6. Huadian Power, pembangkit listrik, investasi dari Hong Kong sebesar US$1,6 miliar.
7. Bhimasena Power, pembangkit listrik, investasi dari Jepang senilai US$3,7 miliar.