Indonesia berharap itu bisa membantu proyek percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi.
Menteri Perdagangan, Gita Wirjawan, mengatakan dana terbesar berasal dari Asian Development Bank (ADB) sebesar US$150 juta. Sisanya berasal dari seluruh negara anggota ASEAN.
"Porsi Indonesia dalam infrastruktur fund bukan yang terbesar, tapi kita salah satu yang terbesar," ujarnya dari Phnom Penh, Kamboja, Senin, 2 Maret 2012.
Gita menginginkan proyek infrastruktur yang mendapatkan bantuan tidak hanya mengutamakan bankability. Pasalnya, ada beberapa negara di ASEAN bisa memberikan bankability lebih tinggi dibanding negara lain.
Menurutnya, pemberian dana itu harus memberikan pembobotan. Misalnya, kebutuhan untuk pembangunan jalan dan pelabuhan harus lebih tinggi. Pembobotan seperti itu harus masuk ke komite observasi.
"Apapun yang dilakukan oleh komite, siapa yang akan mendapatkan funding tersebut harus dijembatani, disambungkan ke kepentingan MP3EI. Infrastruktur tertentu itu harus nyambung," ujar Gita.
Pemerintah sendiri mentargetkan investasi sebesar Rp368,6 triliun di tahun ini untuk membiayai 110 proyek infrastruktur MP3EI. Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN), Armida Alisjahbana, menyatakan bahwa pembiayaan proyek infrastruktur tersebut, tidak hanya berasal dari pemerintah pusat tapi juga pemerintah daerah dan investor.
Proyek infrastruktur tahun ini akan lebih difokuskan untuk pembangunan Indonesia Timur. Setidaknya sudah ada delapan proyek terkait pemasangan tiang pancang atau groundbreaking senilai Rp15 triliun di Bali-Nusa Tenggara, 18 proyek senilai Rp56 triliun di Papua-Kepulauan Maluku dengan.