Para ilmuwan diharapkan bisa ikut membangun industri startegis dirgantara Indonesia.
(Antara/ Widodo S Jusuf)
Para ilmuwan diharapkan bisa ikut membangun industri startegis dirgantara Indonesia dan mengembalikan kejayaan industri ini.
“Sekarang sudah ada
komitmen baik dari pemerintah, kita harus dukung itu dan itu tugas saya
sebagai 'eyang' (kakek),” kata Habibie saat berdialog dengan puluhan
mahasiswa UGM di Yogyakarta.
Ia menjelaskan, pasca tragedi pesawat MA 60, masyarakat dan pemerintah Indonesia rindu akan kejayaan industri dirgantara pada tahun 1990-an. Namun keinginan tersebut diharapkan jangan sampai masuk ke perangkap untuk berpolemik seperti masa Orde Baru lalu, sehingga industri dirgantara melemah.
Dia menyatakan, industri pesawat terbang dan kapal Indonesia sempat berjaya di masa lalu. Namun tahun 1995 atas keinginan IMF industri yang berhasil memperkerjakan 48 ribu ilmuwan tersebut harus ditutup dengan berbagai alasan.
Ia menjelaskan, pasca tragedi pesawat MA 60, masyarakat dan pemerintah Indonesia rindu akan kejayaan industri dirgantara pada tahun 1990-an. Namun keinginan tersebut diharapkan jangan sampai masuk ke perangkap untuk berpolemik seperti masa Orde Baru lalu, sehingga industri dirgantara melemah.
Dia menyatakan, industri pesawat terbang dan kapal Indonesia sempat berjaya di masa lalu. Namun tahun 1995 atas keinginan IMF industri yang berhasil memperkerjakan 48 ribu ilmuwan tersebut harus ditutup dengan berbagai alasan.
“Kita dibangkrutkan
secara sistematis. Padahal kita sehat, yang memiliki utang itu pihak
swasta. Itu siapa? Mereka sendiri yang menanam investasi di sini,” kata
Habibie.