Jakarta - Saat ini, pembangunan tol atas laut pertama Indonesia yang berada di Bali sudah hampir selesai. Tol senilai Rp 2,4 triliun dengan panjang 12,7 km ini mempunyai simpang susun yang berlokasi di atas laut Bali.
Komisaris PT Jasa Marga Tbk Ibnu Purna Muchtar mengatakan, tol atas laut ini mulai dari desain hingga konstruksi sepenuhnya dikerjakan oleh orang-orang Indonesia.
"Jalan ini dapat diselesaikan hanya dalam kurun waktu 14 bulan, lebih cepat dari rencana awal. Ini semua membuktikan bahwa kita memiliki kemampuan dan teknologi yang memadai untuk pembangunan jalan dan jembatan di atas laut," ujar Ibnu dalam keterangannya yang dikutip, Selasa (11/6/2013).
Selain itu, biaya investasi jalan tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa Rp 2,4 triliun ini tidak menggunakan biaya APBN. Jalan Tol Nusa Dua Bali murni dibiayai dengan dana perusahaan dan pinjaman korporasi dalam negeri tanpa sedikitpun memberatkan APBN.
"Jalan tol Nusa Dua Bali ini juga merupakan bukti nyata sinergi BUMN dan Pemerintah Provinsi Bali serta Pemerintah Kabupaten Badung dalam bentuk konsorsium yang tergabung dalam PT Jasamarga Bali Tol," ujar Ibnu.
Susunan kepemilikannya meliputi Jasa Marga sebesar 60%, PT Pelindo III sebesar 20%, PT Angkasa Pura I sebesar 10%, PT Wijaya Karya Tbk (Wika) sebesar 5%, PT Adhi Karya Tbk sebesar 2%, PT Hutama Karya Tbk sebesar 2%, dan PT Pengembangan Pariwisata Bali sebesar 1%.
Sedangkan keikutsertaan Pemerintah Provinsi Bali dan Pemerintah Kabupaten Badung dalam kepemilikan saham sedang dalam proses. Kami berharap skema sinergi BUMN dan Pemerintah Daerah ini dapat dilanjutkan untuk proyek-proyek infrastruktur komersial lainnya, sehingga tidak memberatkan APBN sesuai dengan kebijakan pemerintah.
Tol atas laut ini rencananya dibuat untuk melayani jalur transportasi pertemuan KTT APEC pada 1-8 Oktober 2013 nanti.
Sumber