Industri galangan kapal PT Palindo Marine, Batam, segera akan menyerahkan kembali satu unit Kapal Cepat Rudal (KCR) 40 M kepada TNI Angkatan Laut. Kapal itu merupakan salah satu dari empat KCR yang telah dipesan
pemerintah melalui Kementerian Pertahanan (Kemhan) dari PT Palindo
Marine. Sebelumnya dua unit KCR telah diserahterimakan, yaitu
KRI Clurit-641 dan KRI Kujang-642.
KCR yang ketiga ini sudah dalam tahap finishing, yang pekan lalu
sudah diluncurkan dan diharapkan akan diserahterimakan kepada TNI AL
pada akhir tahun ini. Menurut Harmanto, Managing Director PT Palindo
Marine, Selasa di Batam, kapal ketiga ini sudah berada di galangan kapal
dan akan menjalani penyempurnaan yang selanjutnya dilakukan pengujian
laut. Sambil menyelesaikan kapal ketiga, lanjut Harmanto, pihaknya juga
sudah mulai tahapan pengerjaan kapal keempat, dimana semua kapal
lengkap, kecuali persenjataannya.
KRI Clurit-641 (Foto:Koarmabar TNI AL) |
Di tempat yang sama, Kepala Pusat Komunikasi Publik Kementerian
Pertahanan Mayjen TNI Hartind Asrin menuturkan, pemerintah akan membeli total sekitar 35 KCR untuk memenuhi kebutuhan sesuai program pembangunan kekuatan pokok minimum (MEF).
"Sejauh ini baru empat yang kita pesan. Indonesia butuh kapal-kapal
jenis ini untuk pengamanan wilayah laut, terutama di kawasan barat,"
ujarnya. Hartind yang juga menjabat staf ahli Menhan juga mengatakan,
perairan wilayah barat sangat cocok untuk kapal-kapal kecil seperti ini
(panjang di bawah 100 meter) karena perairannya dangkal.
"Kalau di timur, kita butuh kapal-kapal besar yang panjangnya di atas
100 meter, dimana Kemhan telah memesan kepada PT PAL Surabaya. Kita juga
punya program Korvet Nasional,"tuturnya. Untuk proses pembuatan KCR, setidaknya dibutuhkan waktu sekitar 1 tahun untuk merampungkan 1 unit KCR terhitung sejak penandatangan kontrak.
Palindo, Berjaya di Pasar Ekspor
Sementara itu, Managing Director PT Palindo Marine, Batam, Harmanto,
menuturkan, selama ini pihaknya telah memproduksi ratusan kapal yang 25
persen di antaranya adalah untuk memenuhi pasar ekspor.
Selain membuat kapal, PT Palindo Marine juga melayani pemesanan desain dan prototype. "Untuk kapal militer, sejauh ini pemesanan berupa KCR dan PC. Kita banyak menjual untuk kapal ferri atau kapal angkut," ujarnya.
Saat ini selain membuat KCR dan PC, PT Palindo Marine juga merampungkan kapal dua lambung (katamaran) pesanan Malaysia dan pesanan Badan SAR Nasional (Basarnas). Untuk mesin kapal, biasanya PT Palindo membeli dari Jerman.
Ia menambahkan, untuk pembuatan kapal-kapal sipil tidak terikat dalam UU Industri Pertahanan, dimana untuk menjual ke luar negeri maka harus satu pintu lewat Kementerian Pertahanan. "Tapi kalau kami jual kapal patroli yang bersenjata, harus ada izin dari Kemhan," kata Harmanto.
Selain membuat kapal, PT Palindo Marine juga melayani pemesanan desain dan prototype. "Untuk kapal militer, sejauh ini pemesanan berupa KCR dan PC. Kita banyak menjual untuk kapal ferri atau kapal angkut," ujarnya.
Saat ini selain membuat KCR dan PC, PT Palindo Marine juga merampungkan kapal dua lambung (katamaran) pesanan Malaysia dan pesanan Badan SAR Nasional (Basarnas). Untuk mesin kapal, biasanya PT Palindo membeli dari Jerman.
Ia menambahkan, untuk pembuatan kapal-kapal sipil tidak terikat dalam UU Industri Pertahanan, dimana untuk menjual ke luar negeri maka harus satu pintu lewat Kementerian Pertahanan. "Tapi kalau kami jual kapal patroli yang bersenjata, harus ada izin dari Kemhan," kata Harmanto.