Rabu, 16 Januari 2013

3 Kapal Selam dari Korea Awali Target 10 Kapal Selam


KRI Nanggala 402 saat uji coba pelayaran di Korea Selatan
KRI Nanggala-402 saat uji coba pelayaran di Korea Selatan (Foto: Kaskus)
Modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista) TNI dilakukan secara serius dan berkesinambungan guna menunjang kekuatan sistem pertahanan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). Karena itu, pemerintah selalu berkomitmen untuk memenuhi kebutuhan TNI, khususnya TNI Angkatan Laut dalam menjaga perairan Indonesia.  
Seperti yang dinyatakan Kementerian Pertahanan pada Agustus lalu, bahwa pihaknya telah membeli sebanyak tiga kapal selam Chang bogo asal Korea Selatan. Pembelian telah resmi dilakukan Kementerian Pertahanan (Kemhan) melalui mekanisme transfer of technology (TOT) atau sistem alih teknologi.

Mengenai hal tersebut, Wamenhan Sjafrie Sjamsoeddin berharap Indonesia dapat membuat kapal selam sendiri setelah teknisi dari PT PAL belajar ke Korsel untuk membuat kapal selam. Wamenhan mengatakan ini itu saat berkunjung ke PT PAL, di Surabaya, Jawa Timur, Jumat, 28 Desember 2012.

Tujuan Wamenhan ke PT PAL,  dalam rangka meninjau kesiapan PT PAL untuk memproduksi alat utama sistem persenjataan (alutsista), di antaranya kapal selam, kapal tunda, kapal cepat rudal, kapal perusak kawal rudal dan tug boat.

"Saya melihat disini area persiapan untuk alih teknologi kapal selam. Dua kapal selam diproduksi bersama Korea Selatan. Satu unit kapal selam akan diproduksi di PT PAL di area khusus pembuatan kapal selam," ujar Sjafrie Sjamsoeddin, di sela-sela kunjungannya.

Dalam kesempatan itu, Sjafrie juga meminta PT PAL betul-betul serius dalam mengelola anggaran untuk kebutuhan modernisasi peralatan militer, khususnya untuk membangun infrastruktur kapal perang.
"PT PAL sudah bangkit dan secara khusus mendapat penyertaan modal. Tapi mereka harus menguatkan divisi kapal perang yang terkenal dengan teknologi tinggi," ujarnya.
Sebelumnya Korea Selatan juga pernah menerima kontrak untuk "perawatan berat" dua kapal selam Indonesia, yaitu KRI Cakra/401 dan KRI Nanggala/402 tepatnya di galangan kapal Daewoo Shipbuilding & Marine Engineering, Okpo, Korea Selatan. Kedua kapal selam ini masing-masing di "opname" di Korea Selatan selama 2 tahun, yaitu KRI Cakra/401 pada 2004 hingga 2006 dan adiknya KRI Nanggala/402 pada 2010 hingga awal 2012 lalu. -Motto KRI Cakra dan KRI Nanggala : "Tabah Sampai Akhir." Merinding dah...-
Penambahan 10 Kapal Selam

Wamenhan menegaskan, untuk rencana strategis jangka panjang, Indonesia akan membeli 10 kapal selam. Di tahap awal, Indonesia akan memiliki tiga kapal selam hasil kerjasama pembelian dari Korea Selatan. Dua dibuat di sana, kata dia, satu kapal selam dibuat murni anak negeri di PT PAL mulai 2016.

Namun, pihaknya paham bahwa untuk mewujudkan kekuatan pokok minimum (MEF), dibutuhkan dana yang besar dan harus dilakukan dengan perencanaan matang. Meski begitu, jika melihat cetak biru pemenuhan alutsista hingga 2024, maka hal itu hampir dipastikan terwujud.

Sjafrie menjelaskan, pada awal pemerintahan SBY, anggaran belanja alutsista per tahun masih Rp 500 miliar. Sekarang, dana yang digelontorkan pemerintah mencapai Rp 8 triliun. Selain untuk memasuk kebutuhan senjata operasional prajurit, langkah membeli produk senjata lokal juga untuk membantu memulihkan kejayaan industri pertahanan dalam negeri.
Pangkalan Kapal Selam di Palu Segera Beroperasi

Pangkalan kapal selam TNI AL di Teluk Palu, Sulawesi Tengah, yang saat ini tengah dalam proses penyelesaian pembangunan, kemungkinan akan segera dioperasikan. Kapal selam TNI AL yang selama ini bermarkas di Koarmatim kemungkinan sudah bisa singgah di Teluk Palu pada awal 2013.
Dari sisi pertahanan negara, keberadaan pangkalan tersebut sangat strategis untuk pengamanan wilayah NKRI terutama di Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) II Selat Makassar sampai ke perbatasan dengan negara tetangga Malaysia di Laut Sulawesi.
Pangkalan kapal selam diTeluk Palu tersebut berada di lahan seluas 13 ha dan nantinya akan diperkuat dengan pasukan pertahanan pangkalan dengan jumlah personel sebanyak satu peleton atau sekitar 24 orang.

Salah satu alasan pemilihan Teluk Palu karena teluk ini cukup strategis di nusantara. Teluk Palu memiliki lebar 10 kilometer dengan lingkar garis pantai sepanjang 68 kilometer. Kedalaman Teluk Palu mencapai 400 meter dan dinilai sangat strategis. "Perlindungan alam" terhadap arus laut yang ekstrim juga dinilai sangat memadai dan menguntungkan untuk dijadikan pangkalan kapal selam.

Sebagai gambaran, pada Perang Dunia II, Angkatan Laut Kerajaan Inggris pernah mengandalkan pangkalan kapal selam Scapa Flow di Kepulauan Orkney, Skotlandia. Walau sempat ditembus flotila* kapal selam U-boat Jerman namun eksistensi Scapa Flow tetap dipertahankan.
*Flotila adalah formasi dari beberapa kapal perang/selam kecil yang mungkin merupakan bagian dari armada/formasi kapal perang yang lebih besar
Sumber: Republika/Kompas/Antara

Selasa, 15 Januari 2013

Pembuatan Kapal Selam : PT. PAL Seleksi 206 Insinyur


PT. PAL Indonesia bekerjasama dengan DSME Daewoo tengah menseleksi 206 orang insinyur/teknisi untuk dijadikan sebagai ahli pembuat dan bagian produksi kapal selam. Ini untuk memenuhi target pembangunan 3 kapal selam yang bekerjasama dengan Korea Selatan yang ditargetkan rampung pada tahun 2016.

Bayu Wicaksono, Manajer Humas PT PAL Indonesia, mengatakan bahwa dari 206 orang itu akan dipilih 120 orang sebagai perancang kapal selam dan 186 lainnya di bagian produksi. Sebanyak 20 orang di antara mereka akan memiliki kualifikasi sebagai desainer kapal selam.

Kapal Selam U-214 Korea Selatan
Kapal Selam U-214 Korea Selatan

Menurut Bayu, mereka yang lolos seleksi akan dilibatkan langsung dalam pembuatan kapal selam di Korea Selatan. "Istilahnya learning by doing. Belajar sambil bekerja," katanya Selasa sore, 6 Nopember 2012.

Selama tiga hingga empat tahun kedepan, mereka (para insinyur) akan terlibat dalam pembuatan tiga kapal selam. Dua kapal selam akan dibuat di Korea Selatan dan satu kapal selam akan dibuat di Indonesia. Pembuatan kapal selam ini dilakukan secara transfer teknologi. "Jika mereka sudah ahli maka satu kapal selam kemudian dibuat di PT PAL," ujar Bayu.

Bayu mengatakan bahwa proses seleksi saat ini masih terus berlangsung. "Orang Korea sudah ada di sini sejak beberapa waktu lalu," ucapnya. Sebanyak 120 orang yang dipilih sebagai perancang kapal selam akan dikirim ke Korea secara bertahap karena proses pembuatan kapal selam juga dilakukan secara bertahap.

Tahap pertama dimulai dengan membuat desain. Kemudian diikuti tahap enjinering, serta tahap berikutnya pemasangan persenjataan. Bayu menjelaskan bahwa yang melakukan memorandum of understanding (MoU) dalam kerjasama tersebut adalah pemerintah Indonesia, yakni Kementerian Pertahanan dengan pemerintah Korea Selatan yang diwakili DSME Daewoo.
Pengalaman PT PAL Membuat LPD

Sebelum kerjasama tersebut, kata Bayu, PT, PAL telah memiliki pengalaman membuat landing platform dock (LPD) sepanjang 125 meter. Dua LPD dibuat di Korea dan dua lainnya di PT. PAL.

KRI Nanggala-402
KRI Nanggala-402, salah satu kapal selam Indonesia saat ini

LPD yang dibuat di PT PAL bahkan sudah dimodifikasi. Desain pertama yang dibuat di Korea hanya bisa menampung tiga helikopter, tapi setelah dimodifikasi di Indonesia bisa memuat hingga lima helikopter.

Pada saat poyek LPD, menurut Bayu, PT. PAL mengirim para pekerjanya ke Korea untuk melakukan transfer teknologi. Setelah paham dan mengusai ilmunya pembuatan LPD dilakukan sendiri oleh PT. PAL.

PT PAL memperoleh dana penyertaan modal negara senilai Rp 1,2 triliun. Sebanyak Rp 648 miliar di antaranya telah dikucurkan pada 2011 dan sisanya Rp 600 miliar masih belum dikucurkan. Tiga kapal selam ini diperkirakan selesai sekitar tahun 2016.

Rabu, 09 Januari 2013

Dahlan Gagas Waduk Raksasa

“Saya belum bisa pastikan, yang jelas perlu waduk yang sangat besar di atas Depok untuk mencegah air di atas yang membanjiri Jakarta,”

Antisipasi banjir, Dahlan punya ide bikin waduk raksasa di Depok
JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan, turut menyumbangkan ide agar Jakarta tak selalu apes terkena banjir kiriman yang berasal dari Bogor dan sekitarnya.
Pria yang kerap mengenakan sepatu kets ini mengaku, saat ini pihaknya sedang berdiskusi mengenai kemungkinan dibuat waduk raksasa di daerah Depok, agar air yang berasal dari Bogor bisa ditampung di waduk tersebut.
“Di atas Depok, (waduk) ini kajian mereka (BUMN karya), tapi melaksanakan bagaimana masih dipikirkan. Belum diputuskan,” ujar Dahlan di Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu petang (26/12).
Meski begitu, Dahlan belum bisa pastikan apakah waduk ini nantinya bisa dibangun atau tidak. Pasalnya, BUMN karya yang diminta Dahlan untuk mengantisipasi banjir masih berdiskusi. Dahlan juga meminta waktu dua hari lagi agar gagasan untuk antisipasi banjir ini bisa segera diputuskan.
“Saya belum bisa pastikan, yang jelas perlu waduk yang sangat besar di atas Depok untuk mencegah air di atas yang membanjiri Jakarta,” tegas Dahlan.
Dahlan menyadari, banjir yang terjadi di Jakarta karena tersumbatnya saluran air dan volume air yang melimpah dari Bogor begitu banyak. Sehingga air tersebut meluber ke daratan Jakarta.
Selain itu, sungai-sungai di Jakarta yang berfungsi sebagai tempat saluran air justru semakin menyempit. Yang ironisnya adalah sungai itu juga kerap menjadi tempat pembuangan sampah oleh masyarakat.
“Mereka masih diskusi, saya suruh pilih satu atau dua titik lah agar banjir itu apa yang bisa diperbuat. Tapi memang hari ini belum ada kesimpulan karena betul-betul perlu ada kajian. Tapi perlu dibentuk waduk yang besar di atas sana, sehingga air dari atas bisa ditampung,” harap Dahlan. (chi/jpnn)
http://www.jpnn.com/read/2012/12/26/151873/Dahlan-Gagas-Waduk-Raksasa-
.

Antisipasi banjir, Dahlan punya ide bikin waduk raksasa di Depok

Menteri BUMN Dahlan Iskan mempunyai ide agar Jakarta tidak selalu terkena banjir kiriman yang berasal dari Bogor dan sekitarnya. Dahlan mengaku saat ini pihaknya sedang mendiskusikan untuk membuat waduk raksasa di daerah Depok, Jawa Barat. Dengan demikian, air yang berasal dari Bogor bisa ditampung di waduk tersebut.
“Ini kajian mereka (BUMN karya). Tapi melaksanakannya bagaimana masih dipikirkan. Belum diputuskan,” ungkap Dahlan ketika ditemui di Kementerian BUMN, Jakarta, Rabu (26/12).
Walaupun demikian, Dahlan belum bisa memutuskan apakah waduk ini akan bisa dibangun atau tidak. BUMN karya yang diminta Dahlan untuk mengantisipasi banjir masih berdiskusi. Dahlan meminta waktu dua hari lagi agar antisipasi banjir ini bisa diputuskan.
“Tapi perlu waduk yang sangat besar di atas Depok untuk mencegah air di atas yang membanjiri Jakarta,” tegasnya.
Dahlan menyadari, banjir yang terjadi di Jakarta karena tersumbatnya saluran air dan volume air dari atas (Bogor) begitu banyak. Sehingga air tersebut meluber ke daratan Jakarta. Selain itu, sungai-sungai di Jakarta yang berfungsi saluran air semakin menyempit dan juga sungai itu juga menjadi tempat pembuangan sampah sementara oleh masyarakat.
“Mereka masih diskusi. Saya suruh pilih satu atau dua titik lah agar banjir itu apa yang bisa diperbuat. Tapi memang hari ini belum ada kesimpulan karena betul-betul perlu ada kajian. Tapi perlu dibentuk waduk yang besar di atas sana, sehingga air dari atas bisa ditampung,” tutupnya.
[rin]

Video Profile about PT. PAL Capability in Shipbuilding Industry.

 PT. PAL Indonesia Video Profile


<iframe width="640" height="360" src="http://www.youtube.com/embed/uyC4suRRTVQ?feature=player_detailpage" frameborder="0" allowfullscreen></iframe>

a video Profile about PT. PAL capability in shipbuilding industry.

PT DI- Airbus Military Sepakati Produksi Pesawat NC212


Pesawat akan dipasarkan untuk pelanggan sipil dan militer.


PT Dirgantara Indonesia gandeng Airbus Military
PT Dirgantara Indonesia gandeng Airbus Military (Antara/ Rezza Estily)
 Pemerintah Indonesia melalui PT Dirgantara Indonesia dan Airbus Military menandatangani kesepakatan untuk memproduksi Pesawat C212-400 versi upgrade atau akan dinamai dengan NC212. Pesawat ini nantinya akan dipasarkan untuk pelanggan sipil dan militer.

"Dengan produksi bersama, keuntungan kita bagi bersama, development cost juga dibagi bersama, 50 persen dan 50 persen," kata Direktur Utama PT DI, Budi Santoso, di pameran Indo Defence 2012 Expo & Forum, di Jakarta Internasional Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta, Kamis 8 November 2012.

Budi menjelaskan, antara PT DI dengan Airbus Military sudah bekerja sama sejak tahun 1976 tahun lalu. Selama kurun waktu tersebut telah ada sejumlah pesawat yang diproduksi PT DI atas lisensi dari Airbus, diantaranya Cassa212 (C-212) yang kemudian untuk produksi PT DI diubah namanya menjadi NC-212.

"Setiap pembuatan Cassa212, kami harus membayar lisensi ke perusahaan asal Spanyol itu," ucap Budi.

Pesawat NC212 versi upgrade ini, lanjut Budi, dilengkapi dengan avionik digital dan sistem autopilot terkini. Pesawat versi sebelumnya hanya dilengkapi avionik manual dan autopilot model lama.

Selain itu, pesawat yang akan disertifikasi oleh EASA dan FAA sesuai dengan FAR 25 ini juga memiliki interior sipil terbaru yang mampu membawa sampai 28 penumpang. Versi sebelumnya hanya berkapasitas maksimal 25 penumpang.

"Pesawat upgrade ini akan menempatkan pada posisi tawar yang sangat kompetitif di segmen pesawat kecil dan medium.

Budi menerangkan, dalam kerja sama ini Airbus Military bertanggung jawab untuk pengurusan hingga keluarnya sertifikat EASA sehingga pesawat bias masuk pasar internasional. "Dari PT DI menyediakan engineering karena engineering kita lebih kompetitif dibandingkan mereka," katanya.

Adapun untuk mesin, kata Budi, sejauh ini belum ada kesepakatan antara kedua pihak, apakah akan diganti yang model baru atau sama jenisnya dengan yang sekarang ini dipakai. Meski begitu, mesin yang sekarang digunakan lebih hemat bahan bakarnya.

"Tapi pembeli sekarang akan lebih senang dengan mesin baru PT6 karena power bias diperbesar. Tapi itu (pilihan mesin) nanti akan kita bicarakan dengan calon customer, mereka maunya yang apa," kata dia.

Lebih lanjut dia menuturkan, nilai investasi dari kerja sama ini sekitar US$14 juta-15 juta yang ditanggung berdua. Nantinya, setelah diproduksi, kedua industri penerbangan itu bersama-sama memasarkan NC212 versi upgrade.

Untuk negara-negara di sekitar Indonesia, pemasaran dilakukan oleh PT DI dan negara-negara di sekitar Spanyol oleh Airbus Military dengan keuntungan dibagi dua dengan persentase masing-masing 50 persen.

Meski dari segi pembagian profit sama, kata dia, namun Indonesia akan diuntungkan karena seluruh pengerjaan pesawat ini dilakukan di PT DI. Hal itu tentu dapat menciptakan lapangan kerja yang besar. "Kalau nanti ada pajak, pajak itu juga masuknya ke Bandung," ucap dia.
Lebih Kompetitif
Budi menambahkan, melalui kerja sama ini, PT DI juga terbantu dalam perbaikan manajemen pembuatan pesawat, sehingga lebih kompetitif. Sebab, Airbus Military bersedia untuk berbagi sistem dalam mengontrol kelengkapan komponen-komponen pesawat.

"Kerja sama ini akan memerkuat posisi PT DI sebagai industri pesawat terbang terdepan di wilayah Asia Pasifik," ucap Budi.

Senior VP Komersil, Strategi, dan Hubungan Industri Airbus Military kawasan Asia Pasifik Ignacio Alonso menuturkan, C212 merupakan pesawat yang sangat laris di dunia.

"Potensi pasar pada segmen ini diperkirakan mencapai 400-450 pesawat dalam sepuluh tahun ke depan," kata dia.

Ignacio menambahkan, kesepakatan ini merupakan bukti tentang peningkatan kerja sama dengan Indonesia. Apalagi jika melihat masa depan NC212 yang kompetitif ini menjanjikan di banyak negara di dunia.

"Dengan dukungan yang berkesinambungan dari pemerintah Indonesia, PT DI, dan Airbus Military, akan mampu meraih banyak hal bersama,” ucapnya.

Selasa, 08 Januari 2013

Wuih, Bandara Ngurah Rai Bakal Lebih Canggih dari Soetta

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Pembangunan tengah dilakukan terhadap Bandar Ngurah Rai, Bali. Pemugaran yang diperkirakan selesai pada Mei-Juni 2013 nanti akan membuat Bandara Ngurah Rai lebih baik dan modern dibanding Bandara Soekarno-Hatta.

“Bandara ini akan lebih modern dari Soekarno-Hatta, bahkan dua level lebih modern,” tutur Meneg BUMN Dahlan Iskan kepada wartawan di kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis.
Dahlan menerangkan, kriteria modern tersebut berdasarkan peralatan yang digunakan bandara baru Ngurah Rai yang telah memenuhi standarisasi bandara-bandara di Amerika Serikat. Sebaliknya, peralatan Bandara Internasional Soekarno-Hatta belum memenuhi standar di AS.
“Misalnya, peralatan untuk keamanan, check in tiket pesawatnya sudah penuhi standar yang ada di AS,” terangnya.
Dahlan pun mengibaratkan Bandara Ngurah Rai baru ini layaknya hotel berbintang lima, sedangkan Bandara Soekarno-Hatta masih bintang tiga.
Selain itu, Bandara Ngurah Rai baru diperkirakan memiliki luas empat kali lipat bila dibandingkan dengan bandara saat ini.
Bandara baru Ngurah Rai nantinya memiliki lima lantai untuk parkir. Satu lantai parkir tersebut diperkirakan dapat menampung sebanyak 1.000 kendaraan. Artinya, lima lantai akan menampung sebanyak 5.000 kendaraan.
Redaktur: Hazliansyah

Dahlan: Bandara baru Ngurah Rai akan seperti Amerika

“Ini memenuhi standar Amerika. Yang itu Soekarno Hatta juga belum punya, seperti peralatan untuk bagasi. Ibaratnya Soekarno Hatta itu bintang 3, ini bintang 5,”

Dahlan: Bandara baru Ngurah Rai akan seperti Amerika
Menteri BUMN Dahlan Iskan menargetkan pembangunan bandara baru Ngurah Rai di Bali akan selesai pada bulan Mei 2013 nanti. Setelah selesai, menurut Dahlan, bandara ini akan mengalahkan teknologi bandara Soekarno – Hatta saat ini, bahkan akan memenuhi standar Amerika.
“Ini memenuhi standar Amerika. Yang itu Soekarno Hatta juga belum punya, seperti peralatan untuk bagasi. Ibaratnya Soekarno Hatta itu bintang 3, ini bintang 5,” ucap Dahlan di Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (29/11)
Bandara baru Ngurah Rai ini nantinya akan menggunakan konsep modern yang masih tetap mempertahankan sentuhan arsitek khas Bali. Selain itu bandara baru Ngurah Rai yang merelokasi bandara lama ini akan diperbesar antara lain terminal domestik akan diperbesar sebanyak 2 kali lipat luas saat ini.
“Bahkan dua tingkat lebih modern, dua level lebih moderen. Indikator moderen itu seperti peralatan keamanan, chek in, bagasi dan semuanya,” tambahnya.
Sebelumnya, Direktur Utama PT Angkasa Pura I, Tommy Soetomo mengatakan dalam pengerjaannya, proyek pengembangan bandara ini dibagi menjadi tiga paket untuk memudahkan mengetahui perkembangannya. Paket pertama terdiri dari area parkir sementara, jalan akses permanen, gerbang tol sementara, shelter dan koridor, serta gedung kargo internasional. Biaya pembangunan bandara tersebut dikatakan mencapai Rp 2,6 triliun.
Paket kedua terdiri dari gedung terpadu, gedung parkir, kompleks sekolah, promenade, dan Aerofood Catering Service (ACS). Kompleks sekolah untuk siswa taman kanak-kanak, sekolah dasar, dan sekolah menengah pertama sudah selesai 100 persen. Sementara paket ketiga adalah inti dari seluruh pengembangan bandara, yaitu pembangunan terminal internasional.
[rin]
sumber : http://www.merdeka.com/uang/dahlan-bandara-baru-ngurah-rai-akan-seperti-amerika.html
.

Rabu, 02 Januari 2013

Dahlan Iskan Puji Proyek Tol Bali


“Semoga ke depannya, jalan tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa ini dapat mengatasi kemacetan di Bali,”

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri BUMN Dahlan Iskan memberikan apresiasinya terhadap hasil yang dicapai pada pembangunan jalan tol pertama di Bali, yakni jalan tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa. Dahlan Iskan mengaku puas dengan kinerja optimal yang telah diberikan semua pihak yang terlibat pada proyek tersebut.
“Semoga ke depannya, jalan tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa ini dapat mengatasi kemacetan di Bali,” kata Dahlan di Jakarta, Selasa (20/11/2012).
Pembangunan jalan tol ini diharapkan dapat menunjang pelaksanaan Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) 2013 di Bali. Hal ini mengingat Bali sebagai tuan rumah perhelatan besar tersebut.
Seperti diberitakan sebelumnya, pembangunan jalan tol tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa ini menghabiskan dana senilai Rp 773 miliar. Sebagai pihak pihak pengadaan proyek, PT Jasamarga Bali Tol mempercayakan sepenuhnya pengerjaan proyek tersebut kepada PT Waskita Karya untuk mengerjakan paket 2 (dua) dan 4 (empat) proyek ini.
“Proses pembangunan untuk paket dua telah mencapai 50 persen, sedangkan paket empat sudah mencapai 78 persen,” ujar M Choliq, Direktur Utama Waskita Karya, kepada Kompas.com di Jakarta, Selasa (30/11/2012).
Choliq mengatakan, hal tersebut menunjukkan perkembangan pesat pengerjaan, karena pihaknya memprediksi penyelesaian proyek jalan tol ini pada April 2013. “Kami senang progres pembangunan jalan tol Nusa Dua-Ngurah Rai-Benoa ini berjalan baik, bahkan melebihi target yang kami tetapkan. Dengan begini, kami berharap pengerjaan proyek ini dapat diselesaikan tepat waktu atau bahkan lebih cepat agar dapat segera dimanfaatkan,” ujar Choliq.
Dia menuturkan, kedua paket yang dikerjakan oleh Waskita Karya adalah paket dua di area Benoa. Paket jalan tol ini berada di atas laut dangkal dengan jumlah titik pemancangan sebanyak 3,048 titik sepanjang 2,4 kilometer. Sementara itu, paket empat dengan jumlah titik pemancangan sebanyak 3,641 titik, mencakup Simpang Susun Benoa sepanjang 2,2 kilometer.
sumber : Kompas
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...